Sabtu, 17 Desember 2011

SEJARAH ISLAM DI INDONESIA

Sejarah Masuknya Islam Di Indonesia


Dalam kajian ilmu sejarah, tentang masuknya Islam di Indonesia masih “debatable”. Oleh karena itu perlu ada penjelasan lebih dahulu tentang pengertian “masuk”, antara lain:
  1. Dalam arti sentuhan (ada hubungan dan ada pemukiman Muslim).
  2. Dalam arti sudah berkembang adanya komunitas masyarakat Islam.
  3. Dalam arti sudah berdiri Islamic State (Negara/kerajaan Islam).
Selain itu juga masing-masing pendapat penggunakan berbagai sumber, baik dari arkeologi, beberapa tulisan dari sumber barat, dan timur. Disamping juga berkembang dari sudut pandang Eropa Sentrisme dan Indonesia Sentrisme.
Beberapa Pendapat Tentang Awal Masuknya Islam di Indonesia.
  1. Islam Masuk ke Indonesia Pada Abad ke 7:
    1. Seminar masuknya islam di Indonesia (di Aceh), sebagian dasar adalah catatan perjalanan Al mas’udi, yang menyatakan bahwa pada tahun 675 M, terdapat utusan dari raja Arab Muslim yang berkunjung ke Kalingga. Pada tahun 648 diterangkan telah ada koloni Arab Muslim di pantai timur Sumatera.
    2. Dari Harry W. Hazard dalam Atlas of Islamic History (1954), diterangkan bahwa kaum Muslimin masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M yang dilakukan oleh para pedagang muslim yang selalu singgah di sumatera dalam perjalannya ke China.
    3. Dari Gerini dalam Futher India and Indo-Malay Archipelago, di dalamnya menjelaskan bahwa kaum Muslimin sudah ada di kawasan India, Indonesia, dan Malaya antara tahun 606-699 M.
    4. Prof. Sayed Naguib Al Attas dalam Preliminary Statemate on General Theory of Islamization of Malay-Indonesian Archipelago (1969), di dalamnya mengungkapkan bahwa kaum muslimin sudah ada di kepulauan Malaya-Indonesia pada 672 M.
    5. Prof. Sayed Qodratullah Fatimy dalam Islam comes to Malaysia mengungkapkan bahwa pada tahun 674 M. kaum Muslimin Arab telah masuk ke Malaya.
    6. Prof. S. muhammmad Huseyn Nainar, dalam makalah ceramahnya berjudul Islam di India dan hubungannya dengan Indonesia, menyatakan bahwa beberapa sumber tertulis menerangkan kaum Muslimin India pada tahun 687 sudah ada hubungan dengan kaum muslimin Indonesia.
    7. W.P. Groeneveld dalam Historical Notes on Indonesia and Malaya Compiled From Chinese sources, menjelaskan bahwa pada Hikayat Dinasti T’ang memberitahukan adanya Aarb muslim berkunjung ke Holing (Kalingga, tahun 674). (Ta Shih = Arab Muslim).
    8. T.W. Arnold dalam buku The Preching of Islam a History of The Propagation of The Moslem Faith, menjelaskan bahwa Islam datang dari Arab ke Indonesia pada tahun 1 Hijriyah (Abad 7 M).
  1. Islam Masuk Ke Indonesia pada Abad ke-11:
    1. Satu-satunya sumber ini adalah diketemukannya makam panjang di daerah Leran Manyar, Gresik, yaitu makam Fatimah Binti Maimoon dan rombongannya. Pada makam itu terdapat prasati huruf Arab Riq’ah yang berangka tahun (dimasehikan 1082)
  2. Islam Masuk Ke Indonesia Pada Abad Ke-13:
    1. Catatan perjalanan marcopolo, menyatakan bahwa ia menjumpai adanya kerajaan Islam Ferlec (mungkin Peureulack) di aceh, pada tahun 1292 M.
    2. K.F.H. van Langen, berdasarkan berita China telah menyebut adanya kerajaan Pase (mungkin Pasai) di aceh pada 1298 M.
    3. J.P. Moquette dalam De Grafsteen te Pase en Grisse Vergeleken Met Dergelijk Monumenten uit hindoesten, menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 13.
    1. Beberapa sarjana barat seperti R.A Kern; C. Snouck Hurgronje; dan Schrieke, lebih cenderung menyimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13, berdasarkan sudah adanya beberapa kerajaaan islam di kawasan Indonesia.
Siapakah Pembawa Islam ke Indonesia?
Sebelum pengaruh islam masuk ke Indonesia, di kawasan ini sudah terdapat kontak-kontak dagang, baik dari Arab, Persia, India dan China. Islam secara akomodatif, akulturasi, dan sinkretis merasuk dan punya pengaruh di arab, Persia, India dan China. Melalui perdagangan itulah Islam masuk ke kawasan Indonesia. Dengan demikian bangsa Arab, Persia, India dan china punya andil melancarkan perkembangan islam di kawasan Indonesia.
Masuknya Islam ke Indonesia menurut pendapat lain ada 3 teori yaitu teori Persia, Teori Gujarat dan Teori Mekah, yaitu penjelasannya sebagai berikut :
Teori Gujarat (India)
Teori Gujarat adalah teori yang menyatakan bahwa datangnya Islam di Indonesia berasal dari Gujarat. Teori ini dikemukakan oleh Snouck Hurgronye. Dengan alasan agama Islam disebarluaskan melalui jalan dagang antara Indonesia dengan Cambay (Gujarat).
Pedagang islam dari Gujarat, menyebarkan Islam dengan bukti-bukti antar lain:
  1. ukiran batu nisan gaya Gujarat.
  2. Adat istiadat dan budaya India islam.
Teori Persia
Teori ini dibangun oleh P.A. Hussein Djayadiningrat. Teori ini lebih menitikberatkan tinjauannya kepada kebudayaan yang hidup di kalangan masyarakat Islam di Indonesia yang dirasakan memiliki persamaan dengan Persia.
Salah satu persamaan tersebut adalah : Peringatan 10 Muharram atau Asyura sebagai peringatan syiah atas kematian Syahidnya Husain. Para pedagang Persia menyebarkan Islam dengan beberapa bukti antar lain:
  1. Gelar “Syah” bagi raja-raja di Indonesia.
  2. Pengaruh aliran “Wihdatul Wujud” (Syeh Siti Jenar).
  3. Pengaruh madzab Syi’ah (Tabut Hasan dan Husen).
Teori Mekkah
Teori ini dipelopori Hamka. Ia berpendapat tersebut karena Mekah sebagai pusat agama Islam. Dan ia menolak pendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 sebab Islam masuk Indonesia jauh sebelum abad ke-7.
Dan adapun Para pedagang Arab banyak menetap di pantai-pantai kepulauan Indonesia, dengan bukti antara lain:
  1. Menurut al Mas’udi pada tahun 916 telah berjumpa Komunitas Arab dari Oman, Hidramaut, Basrah, dan Bahrein untuk menyebarkan islam di lingkungannya, sekitar Sumatra, Jawa, dan Malaka.
  2. munculnya nama “kampong Arab” dan tradisi Arab di lingkungan masyarakat, yang banyak mengenalkan islam.

Proses Awal Penyebaran Islam di Indonesia
Penyebaran dan perkembangan Islam di Indonesia dilakukan secara damai melalui beberapa saluran-saluran sebagai berikut :
1. Jalur Perdagangan
Melalui perdagangan inilah sangat menguntungkan bagi penyebaran Islam, karena para raja dan kaum bangsawan ikut serta dalam perdagangan ini. Para pedagang muslim banyak yang bermukim di pesisir Jawa (Pantura) yang penduduknya masih kafir.
2. Jalur Sosial
Dari sudut ekonomi para pedagang muslim memiliki status sosial yang lebih baik daripada penduduk pribumi. Sehingga penduduk pribumi, yang terdiri dari putri-putri bangsawan tertarik menjadi istri-istri saudagar muslim. Namun sebelum dinikahkan, terlebih dahulu diislamkan. Dari perkawinan inilah kemudian saudagar muslim memperoleh banyak keturunan yang juga Islam.
3. Jalur Pengajaran
Masuk dan berkembangnya Islam di Nusantara juga dilakukan melalui jalur pendidikan. Baik di pesantren-pesantren maupun di pondok-pondok yang diselenggarakan oleh para kiai, para ulama, dsb.
4. Jalur Kesenian
Diantara kesenian yang paling terkenal adalah wayang. Jalur ini dilakukan oleh Sunan Kalijaga. Beliau adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Para penonton dibimbing untuk mengucapkan syahadat. Sebagian cerita wayang dipetik dari Mahabarata dan Ramayana.
PENUTUP
Berdasarkan dari beberapa fakta-fakta yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya dapat kita simpulkan bahwa proses Islamisasi atau penyebaran islam di Indonesia sangat erat kaitannya dengan cultural dan kebudayaan yang ada serta berkembang saat ini.
Selain itu Proses penyebaran Islam di Indonesia atau proses Islamisasi tidak terlepas dari peranan para pedagang, mubaliqh/ulama, raja, bangsawan atau para adipati.
Semoga dengan mempelajari Perkembangan Sejarah Islam Asia Tenggara kita dapat lebih memahami dan memaknai arti Islam yang sebenarnya agar kedepannya kita lebih taat dalam menjalankan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar